Jepara memang pusatnya industri kreatif, tak hanya kerajinan ukiran, monel, roti dan kue, tapi juga rotan. Berbicara mengenai industri rotan., jepara mempunyai pusat industri kerajinan anyaman rotan yang berada di kecamatan welahan, tepatnya di Desa Teluk Wetan. Desa Teluk Wetan berada di bagian selatan Kabupaten Jepara, dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak dari arah Semarang, sentra kerajinan rotan ini berjarak sekitar 5 Km setelah melewati Kabupaten Demak menuju Jepara diapit oleh Desa Manyargading, Bandungrejo, Brantak Sekarjati, Kalipucang Wetan, dan Sidigede atau sekitar 29 Km ke arah selatan dari pusat Kota Jepara, letaknya relatif mudah dijangkau karena berdekatan dengan Kantor Kecamatan Welahan dan telah diberikan plang besar bertuliskan "Sentra Anyaman Rotan dan Bambu".
Sentra kerajinan rotan ini sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Sejarahnya ada tiga orang warga desa Teluk Wetan mendapat kesempatan mengikuti pelatihan di Filipina dari pemerintah untuk belajar seluk beluk kerajinan rotan. Sekembalinya ke Jepara, mereka kemudian menyebarkan ilmu yang mereka dapatkan dan mengajarkan warga desa bagaimana membuat anyaman rotan yang berkembang turun-temurun hingga sekarang, hingga pada tahun 1990-an pemerintah meresmikan Desa Teluk Wetan sebagai sentra kerajinan rotan. Saat ini hampir 90% warga desa berprofesi sebagai perajin rotan. "Ada sekitar 50 kios rotan di desa ini, sejak itulah Desa Teluk Wetan menjadi sentra kerajinan anyaman rotan terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Terangsan, Surakarta.
Di Desa Teluk Wetan, pengembangan kerajinan rotan tak hanya tersedia dalam produk akhir yang sepenuhnya berbahan baku rotan saja. Pada berbagai produk seperti furniture, hiasan interior, perkakas, dan souvenir, rotan banyak dipadukan dengan beberapa bahan baku lain. Produk akhir yang berkualitas tinggi membuat industri ini juga diterima di pasar internasional, khususnya Korea Selatan dan Cina. Selain desain produk kreasi perajin, pembeli juga bisa memesan barang dengan desain yang dibawa sendiri. Perajin sudah terbiasa dengan pesanan dari pembeli yang langsung ke lokasi sentra. Tak heran jika investasi yang tertanam di industri ini terus meningkat hingga mencapai Rp. 107,7 juta. Sebanyak 352 unit usaha yang ada mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2.468 orang. Mereka menghasilkan 2 juta buah / set produk dengan nilai Rp.3,2 miliar.
Harga yang ditawarkan perajin pun relatif murah. Namun, semua bergantung pada ukuran dan tingkat keunikannya. Satu setel kursi tamu, misalnya, harganya Rp 1-3 juta. "Memang, jika dibandingkan dengan hasil kerajinan dari daerah lain, di sini lebih mahal, Tapi kualitasnya terjamin untuk kepuasan pelanggan, terlihat dari jumlah pemesanan yang tetap tinggi.
Kerajinan rotan Desa Teluk Wetan tidak hanya dikenal di dalam negeri. Mereka sering mendapatkan pesanan untuk dibawa ke negara-negara di Asia dan Eropa. Hanya, para perajin tidak mengekspornya secara langsung, tapi lewat pedagang yang datang langsung ke Jepara. Ada juga pengirimannya yang melalui perusahaan di Jakarta. Berikut lokasi Desa Teluk Wertan Kecematan Welahan, Kabupaten Jepara