Selain kemudahan aksesnya, Bandung juga memiliki banyak tempat wisata menarik sehingga ramai dikunjungi wisatawan yang berdomisili di sekitar Bandung. Nah kali ini tim wisata hits akan memberikan salah satu tempat wisata di sekitar bandung tepatnya di kabupaten cianjur yang sangat menakjubkan.
Situs Sanghyang Tikoro sendiri secara umum terletak di daerah Cianjur, tepatnya sekitar Waduk Saguling. Tidak ada rambu-rambu khusus yang menunjukkan keberadaan situs ini. Namun sebagau patokan, setelah belok ke pintu gerbang Waduk Saguling dari jalan raya Bandung � Cianjur, sekitar 1 km kemudian akan menemui pertigaan, nah disana terdapat papan penunjuk arah yang bertuliskan �Power House� ke arah kanan. Tinggal ikuti arah ke kanan tersebut dan tidak lama kemudian akan menemui bangunan besar pembangkit listrik yang dinamakan Power House tadi. Situs Sanghyang Tikoro berada di sebelah bangunan ini. Berikut akan coba saya deskripsikan secara terpisah mengenai Sanghyang Tikoro.
Tepat disebelah bangunan Power House, kalian akan menjumpai tangga turun yang berakhir di sebuah pelataran kecil. Setelah menuruninya, kalian baru akan menjumpai wujud Sanghyang Tikoro. Karena letaknya memang cukup tersembunyi, sehingga tidak terlihat jelas jika kalian tidak menuruni pelataran tersebut.
Kami sendiri merasa kurang puas jika hanya melihat lubang gua sungai bawah tanah jika tidak mendekat langsung, akhirnya �ide nakal� pun terlintas. Kami saat itu melompat pagar agar bisa langsung mendekat ke mulut Gua. Hal ini jangan ditiru, karena aliran sungai sangat deras, dan resiko terjatuh sangat besar. Saat itu rasa haus kami akan petualangan telah mengalahkan akal sehat..hahaha. Dan akhirnya kami berhasil mencapai mulut gua, tentu dengan aliran sungai misterius nya.
Mengapa misterius? Yap, karena sampai saat ini tidak ada seorang pun yang tahu akan arah aliran sungai ini akan berlabuh kemana. Suara aliran sungai yang deras terdengar menggema keras sekali saat memasuki gua. Jika diamati melalui suara, sepertinya sudut elevasi setelah melewati gua ini akan menurun, sehingga muncul suara air layaknya air terjun.
Masyarakat setempat bahkan mengaitkan Sanghyang Tikoro dengan legenda surutnya Danau Bandung Purba. Tentu saya sendiri juga penasaran dengan legenda tersebut. Setelah saya cari tahu, saya menemukan artikel ilmiah disini,
Dalam artikel tersebut, sudah beberapa kali dimuat artikel tentang bobolnya Danau Bandung Purba yang ditulis oleh T. Bachtiar. Tulisan-tulisan itu didasarkan terutama dari makalah ilmiah di Majalah Geologi Indonesia Vol. 17 No. 3 Desember 2002, terbitan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) berjudul �Analisis Geomorfologi Perbukitan Saguling-Sangiangtikoro: Pengeringan Danau Bandung Purba tidak Melalui Gua Sangiangtikoro� oleh Budi Brahmantyo, Sampurno, dan Bandono.
Jika kita mengamati tekstur batuan sekitar, maka akan tampak batuan sejenis batuan kapur yang notabene tidak ramah dengan air. Peneliti hanya dapat memastikan bahwa Sanghyang Tikoro bukanlah penyebab surutnya Danau Bandung Purba, namun tetap saja tidak menemukan jawaban tentang kemana aliran sungai ini bermuara?
Mungkin kalian harus datang ke lokasi ini untuk menemukan sensasi melihat langsung sungai bawah tanah Sanghyang Tikoro.